#Challenge 8.1 [Rezeki Untuk Si Semut]

Cerdas finansial. Berbicara ini jujur saya harus banyak lagi belajar bagaimana mengelola sistem keuangan. Nilai saya dalam hal pengelolaan ini, masih jauh dari kata sempurna. Maka sebelum mengajarkannya kepada Labibah, apa yang ada di dalam saya lebih dulu harus dibenahi. Atau lebih tepatnya kami akan belajar bersama. :)

Cerdas finansial, ternyata bukan hanya ttg mengatur keuangan. Uang adalah sebagian kecil dari rezeki. Rezeki datangnya dari Allah. Entah apapun bentuknya. Mau itu bentuknya materi, makanan, atau apapun. Yang terpenting adalah keberkahan di dalamnya.

Dan hari ini, kami saya dan Labibah menyadari bahwa ada rezeki kita yang harus dibagi dengan yang lain.

Saat siang hari kami makan buah nangka, tidak sengaja nangka yang dipegang Labibah jatuh ke tanah.
"Buba, dato (jatuh)."
"Biar, Dek nggak apa-apa. Nggak usah diambil. Biar nangka itu dimaem sama semut."

Labibah masih memandangi nangka yang jatuh. Sepertinya dia masih belum rela.
"Sini yuk ambil lagi nangkanya. Ini masih banyak. Sini Adek suduk sama Buba."

Kemudian saya pangku Labibah.
"Dek, biar nggak apa-apa. Itu nangkanya sudah jatuh, sudah kotor. Nggak apa-apa biar dimaem sama semut ya. Labibah kan masih punya banyak ini." saya menunjuk bongkahan nangka yang masih banyak isinya.
"Bu'a nata pa'eng muk (buah nangka dimaem semut)."
"Iya, buah nangkanya dimaem semut. Itu artinya, buah nangka yang jatuh itu jadi rezekinya semut ya, Sayang. Nggak apa-apa ya."
"He'em." Labibah mengiyakan.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan Populer