Perempuan: Pangkat, Peran dan Keutamaannya

Perempuan. Apa yang Anda pikirkan tentang kata itu saat pertama kali mendengarnya? Sebagai komoditi seksual? Sebagai lambang tinggi sebuah martabat? Atau sebuah aib keluarga?

Perempuan. Bagi diri saya pribadi (bukan persepsi subyektif karena saya perempuan), adalah jawaban kedua. Lambang tertinggi sebuah martabat. Maka berbahagialah saat kita menjadi perempuan atau melahirkan anak perempuan. Artinya hidup kita diberkahi. Diberikan kesempatan menjadi penerus generasi agung dan berharga. Apa pasal?

Perempuan, sebagai anak akan menjadi tabungan untuk orang tua. Teringat sebuah pesan mbah saya, "Sabarlah, anak perempuan itu ibarat emas. Jagalah dia sepenuh hati dan bekali iman. Orang tua yang memiliki anak perempuan akan didatangi setiap oleh malaikat, dibacakan sholawat dan dimintakan berkah untuknya".

Perempuan, saat menjadi seorang istri dalam Islam ia harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Karena hakikat seorang istri adalah simbol keluarga. Ingin keluarga bahagia, maka memperlakukan istri dengan baik adalah jawabannya.

Perempuan yang menjelma menjadi istri, ia yang akan membersamai pasangannya, suaminya dengan segenap jiwa dan raga. Menjadi sumber kekuatan dan ketahanan.

Perempuan, satu-satunya makhluk Tuhan yang mampu dan bertugas melahirkan manusia ke dunia. Di tangan perempuan pun pendidikan anak diserahkan, diamanahkan. Karena perempuan yang mengandung, melahirkan, menyusui, dianggap sebagai simbol kehangatan. Maka tak heran jika gelar "ibu" sangat pantas disematkan pada diri seorang perempuan.

Ibu, di kakinya terletak surga. Berkedudukan 3 kali lebih tinggi dibanding ayah. Lantas, sudah bahagiakan kita menjadi perempuan? Sudahkah bersyukur menjadi perempuan?

Mari, bergandeng tangan menemukan sisi unik diri kita sebagai perempuan. Kerahkan kekuatan, dan sumbangsi apa yang bisa kita bagi untuk kehidupan ini. :)

Komentar

Postingan Populer