#Challenge 10.3 [Ibarat Mendaki Gunung]

Saat ini kami tengah menghadapi tantangan hidup. Saya dan suami berdua saling menguatkan. Kami mencoba meyakinkan diri jika fase ini harus dihadapi agar dapat terlewati. Namun di saat kami berusaha kuat, ada anggota keluarga kami yang memandang sesuatu hal ini jadi "masalah". Saya tahu suami sangat kuat, namun perasaan khawatir tetap muncul. Hingga saya kembali memberikan penguatan untuk beliau.

"Pa, yakin ya semua akan bisa dilalui. Kalaupun jalannya buntu, kita berhenti dulu. Istirahat. Ibarat ada dua orang akan mendaki gunung. Orang pertama memandang gunung itu terlalu tinggi, sulit untuk didaki. Namun dia tetap memaksa naik. Akhirnya saat sampai di puncak dia hanya merasakan capek. Atau kalaupun saat sudah mendaki, sampai di tengah dia merasa tak sanggup lagi. Menyerah. Tak sampai ke puncak. Beda dengan orang kedua. Orang kedua ini memandang gunung itu memang tinggi. Namun dianggap sebagai tantangan menarik. Ada perjalanan pendakian yang butuh perjuangan, doa dan usaha. Dia ingat bahwa di balik puncak gunung itu, dia bisa melihat pemandangan yang indah. Merasa dekat dengan Pencipta. Buba ingin papa jadi orang yang kedua. Yang saat mendaki gunung, dia terus pada tujuan. Jika capek dia bisa istirahat sebentar. Jikapun akhirnya tak bisa sampai puncak, paling tidak perjalanannya tak sia-sia. Karena dia sudah melakukan sesuatu hal yang besar."

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Komentar

Postingan Populer