Refleksi 3 Tahun Pernikahan, Angga dan Fikri

Katanya bulan Februari itu bulan kasih sayang. Bulan cinta. Makanya kami berdua nikahnya sengaja "milih" bulan ini. Hoho.

Sebenarnya bukan sengaja milih, tapi memang dari hitungannya hari baik pernikahan kami ada di bulan ini. Tepat 3 tahun yang lalu. Minggu Pon, 8 Februari 2015. Tentunya berdasarkan hitungan weton kami berdua. Saya dan suami. Namun entahlah, saya sendiri kurang paham dengan hitungan ini. Yang jelas saat dibilang hitungan kami bagus, bahkan angkanya sempurna dan pertanda baik, kami aminkan saja. Berharap itu jadi doa bagi pernikahan kami.

Hingga sekarang, pernikahan ini bagai selimut yang terus menghangatkan kami. Ibarat rumah, pernikahan yang kemudian menjelma namanya menjadi keluarga ini, adalah tempat untuk kami kembali. Banyak suka, duka, cerita dan keseruan yang kami bagi di dalamnya. Saat masih berdua, bahkan nambah anggota, cerita kami setiap hari makin berwarna.

Lalu selama tiga tahun menikah sudah dapat apa? Ngapain aja?

Syukurlah, kami tak perlu jadi orang lain dalam pernikahan ini. Kami bisa berbagi beban dan kebahagiaan bersama. Sekali waktu kami menangis dan tertawa berdua. Tak jarang pula kami saling marah namun kembali berangkulan. Tak segan meminta maaf dan memaafkan. Saling berceloteh tentang informasi yang kami dapat dan kadang dibumbui dengan perseturuan pendapat. Kemudian dipaksa manggut-manggut karena sadar pendapat pasangan ternyata ada benarnya. 😁 Ah, indahnya. Itulah yang membuat kami jadi semakin cinta. 💑

Dalam tiga tahun ini, saya hanya ingin berterima kasih. Ucapan yang hampir setiap hari saya sampaikan pada suami, atas cinta kasihnya yang begitu besar. Menjadi partner ibadah, suami dan ayah yang luar biasa. Rela berpeluh keringat. Mau membagi dada bidang dan sikap lembutnya saat membersamai saya. Di tengah padatnya jadwal kerja dan pendidikannya saat ini.

Dengan kesediaannya, suami mengijinkan saya agar bisa terus belajar dimana pun saya mau. Menuruti kemana pun saya mau asal saya bahagia.

Paling penting lagi, saat saya merasa rindu dengan ayah dan ibu, suami menjadi orang pertama yang akan menawarkan ajakan pulang.

Setelah semua itu, adakah yang perlu dicapai lagi?

Tentunya banyak. Beberapa hal penting yang masih akan kami kuatkan di tahun ini dalam hal:
• Ibadah (Lebih mencintai sholat karena ini kunci bahagianya rumah tangga dan bakti pada orang tua. Salah satunya meningkatkan lagi intensitas komunikasi dengan orang tua saya).
• Pendidikan dan pengasuhan anak, yang bukan semata-mata jadi tugas saya namun juga butuh sinergi dan dukungan suami.
• Usaha, di bidang desain arsitek yang insyaallah akan kami mulai awal tahun ini.

Dan saya pribadi, akan mulai mensyukuri setiap momen indah bersama suami dalam sebuah tulisan sederhana.

Selanjutnya..

Selamat ulang tanggal pernikahan, Sayang.. Berharap kita berdua jadi pasangan bahagia dunia akhirat.

Hanya maut yang memisahkan kita. Semoga. 💘

Malang, 8 Februari 2018

Komentar

Postingan Populer