#Aliran Rasa [Math Aroud Us: Matematika, (Ternyata) Bukan Melulu tentang Angka]

Dulu, saya begitu tidak nyaman dengan mata pelajaran Matematika. Apapun yang berhubungan dengannya, sebisa mungkin saya menghindarinya. Hingga berimbas pada mata pelajaran lain. Semua yang berbau hitung-hitungan, bisa dipastikan saya tidak akan menaruh minat padanya. Saya terus mencari cara untuk terbebas darinya. Semakin saya berusaha menyukai matematika, semakin saya tidak mampu, maka semakin saya takut menghadapinya. Saat ada mata pelajaran matematika, saya selalu membuat alasan sakit, bahkan kabur dari kelas. Hehe. Saya berkeyakinan, ini bukan dunia saya.
Hingga lambat laun saat di bangku kuliah, saya memilih jurusan yang (sepertinya) tidak berbau matematika. Tapi toh, sayapun masih bertemu dengan matematika statistika. 😂

Hal ini yang kemudian pernah terbersit dalam hati, jika menikah nanti maka saya harus mencari pasangan yang menguasai ilmu hitung. Paling tidak, alasan saya ini memiliki tujuan: agar saya tidak dipusingkan dengan soal-soal matematika anak saya. 😂 Beruntung, suami saya memiliki ketertarikan dalam bidang matematika, bahkan saya menyebut kemampuan beliau di atas rata-rata. Sungguh saya sangat terbantu dengan adanya beliau.

Hingga sekian lama saya masih menganggap matematika itu bukan bidang saya. Terlalu menakutkan. Sampai pada game level 6 kemarin, saya begitu terperangah, ternyata matematika tidak selalu berbau angka! Ya, anggapan saya tentang matematika selama ini terbantahkan. Tidak lagi menakutkan. Sebaliknya, bahwa matematika itu menyenangkan. Matematika ada di sekeliling kita. Yap! Math Around Us! 😍

Game Menstimulus Kecerdasan Matematika Logis pada Anak kali ini begitu menarik. Selain bisa mengubah paradigma matematika yang seringkali dianggap sebagai hantu oleh banyak orang, saya pun bisa menikmatinya bersama Labibah. Kami bisa bermain sambil belajar dengan nyaman. Mengenal konsep penuh-kosong, panjang-pendek, hangat-dingin, buka-tutup, yang semuanya bisa kami dapatkan saat di kamar mandi atau di tempat lain. Mengenal warna dan bentuk geometri dengan media yang mudah kami temui. Belajar menggenggam, menakar, dan banyak lagi. Bahkan tanpa sadar saat bermain, kami sebenarnya tengah belajar mengenal angka dan obyek. Tidak hanya itu, kami juga belajar cara bertransaksi ketika membeli barang di toko atau saat mengambil uang di ATM. Yang lebih penting lagi, kami bisa belajar berpikir logis saat menemui suatu kejadian, lalu mengaitkannya dengan kejadian lain. Hal ini sangat membantu saya maupun Labibah dalam proses mengambil keputusan dan berpikir cepat. Suatu saat, kami juga akan berhitung tentang zakat, warisan, qurban, dan sebagainya. Dan semua ini, adalah matematika. Matematika itu mengasyikkan. Matematika ada di sekeliling dan mengelilingi kita! 😍

Komentar

Postingan Populer